The Sunan Hotel Berkolaborasi dengan JIH Solo dan Solopos Adakan Health Talk Cegah Stunting

 

Penyerahan kenang-kenangan kepada kedua pembicara (dok. pribadi)

 

FRAGMEN.COM, Solo - Sebagai wujud kontribusi dan kepedulian terhadap kesehatan khususnya stunting, The Sunan Hotel mengadakan health talk bertajuk Kolaborasi Bersama Cegah Stunting Sejak Dini. Acara ini bekerjasama dengan Rumah Sakit JIH Solo dan Solopos. Bertempat di Syailendra Ballroom The Sunan Hotel, Health Talk juga disiarkan langsung melalui radio Solopos pada Rabu (9/6/2021).

 

Dalam acara yang berlangsung selama 1,5 jam ini, hadir 2 pembicara yaitu dr. Lucy Endang Savitri, Sp.A selaku dokter spesialis anak rumah sakit JIH Solo dan dr. Siti Wahyuningsih, M.Kes, M.H selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta. 

 

General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini bukan yang pertama kalinya dilakukan The Sunan Hotel sebagai wujud kepedulian sosial.

 

"Konsepnya kolaborasi, jadi dari pihak swasta juga ikut membantu bagaimana mencegah stunting sejak dini. Acara ini digelar untuk memperkenalkan ke publik, mudah-mudahan bisa memberikan manfaat," ungkapnya.

 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan stimulasi psikososial serta paparan infeksi berulang terutama dalam 1000 hari kehidupan atau biasa disebut dengan pendek. Ibu Walikota Solo, Selvi Ananda yang sedianya dijadwalkan hadir ternyata terkendala sehingga digantikan oleh  Wakil Ketua Penggerak PKK Solo sekaligus Ketua Dharma Wanita, Endang Dwiati Ahyani.

 

Ahyani, sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa kasus balita stunting masih ditemukan di Kota Solo. "Stunting atau balita pendek masih kita temukan di Kota Surakarta. Pencegahan stunting sangat erat kaitannya dengan upaya mewujudkan generasi yang berkualitas pada masa nanti," paparnya.

 

Upaya pencegahan stunting menjadi salah satu program PKK Solo. "Cara pencegahan stunting meliputi intervensi gizi spesifik yang dilakukan oleh sektor kesehatan yang dapat memberikan kontribusi sebesar 30% terhadap keberhasilan program. Sedangkan intervensi gizi sensitif yang dilakukan oleh sektor terkait dapat memberikan kontribusi sebesar 70% terhadap keberhasilan program," jelasnya. 

 

Intervensi gizi spesifik meliputi asupan makanan, infeksi, gizi ibu, penyakit menular, dan kesehatan lingkungan. Sedangkan intervensi gizi sensitif berkaitan dengan ketersediaan air bersih, kemiskinan, pemberdayaan perempuan, dan sebagainya. 

 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, dr. Siti Wahyuningsih, M.Kes, M.H mengungkapkan, meskipun angka stunting di Kota Solo terbilang kecil tetapi tetap menjadi sebuah permasalahan. "Angka stunting di Solo memang lebih kecil daripada Jawa Tengah maupun nasional. Namun rasanya tidak pantas jika banyak balita stunting mengingat Solo itu kota kuliner ya. Efek jangka panjang stunting itu bisa mempengaruhi daya pikir dan gizi yang tidak baik," terangnya pada sesi diskusi health talk.

 

AZIZAH DIAH WULANDARI

 

 

 

 

 

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama