Jelang Pemerintahan Baru, Netanyahu Terancam Lengser

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri rapat kabinet khusus pada kesempatan Hari Yerusalem, di gedung Kotamadya Yerusalem, di Yerusalem, Minggu, 9 Mei 2021. (Dok/Republika.co.id). 


FRAGMEN.COM, Solo- Pembentukan pemerintahan baru telah disepakati koalisi partai politik Israel pada Rabu (2/6). Hal ini membuka jalan bagi terdepaknya Benjamin Netanyahu dari kursi perdana menteri yang sudah didudukinya selama 12 tahun belakangan. 

 

Dikutip cnnindonesia.com, pemerintahan baru terdiri dari sejumlah partai yang berasal dari seluruh spektrum politik, dari sayap kiri Meretz hingga partai Yamina sayap kanan Bennett. Partai kecil Islamis Daftar Arab Bersatu juga memutuskan untuk bergabung dengan koalisi. Ini merupakan pertama kalinya sebuah partai Arab-Israel bergabung dalam koalisi.

 

Meskipun Lapid memegang mandat untuk membentuk pemerintahan, namun berdasarkan perjanjian, pemimpin partai kecil sayap kanan Yamina dan pembuat raja dalam pembicaraan koalisi  Naftali Bennett akan menjadi perdana menteri untuk 2 tahun pertama.

 

Sementara Lapid akan menjabat sebagai menteri luar negeri. Di tengah masa jabatan, mereka akan bertukar jabatan.

 

Dalam sebuah pernyataan, Lapid mengatakan pemerintah akan bekerja untuk melayani semua warga Israel termasuk mereka yang bukan anggotanya, akan menghormati mereka yang menentangnya, dan melakukan segala daya untuk menyatukan semua bagian masyarakat Israel.

 

Kesepakatan itu  berpotensi menimbulkan goncangan dalam sejarah politik Israel. Karena, itu bisa mengakhiri kekuasaan Netanyahu.

 

OENTARI RACHMAWATI

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama